Nama :
Agus Cahyono
Kelas : 2IA19
NPM :
50414497
Dosen : Winarti
Bab :
Pengantar Web Science
Pengertian Web Semantik
(Semantic Web) atau definisi Web Semantik adalah pengembangan dari World
Wide Web di mana makna semantik dari informasi di web didefinisikan,
sehingga memungkinkan mesin untuk memprosesnya. Web Semantik berasal
dari World Wide Web Konsorsium dari Web sebagai media universal data,
informasi, dan pertukaran pengetahuan.
Web Semantik terdiri dari
seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan
berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Web Semantik yang dinyatakan
sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Web Semantik
disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan
deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain
tertentu.
Istilah Web Semantik itu
sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web.
Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0,
generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering
disamakan dengan Web Semantik. Web Semantik menggunakan XML, XMLS (XML
Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL.
Web Semantik merujuk kepada
kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan
hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang
lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan
penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin. Web Semantik dapat
mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang
berbeda pada suatu database.
Semantic web merupakan visi
untuk membuat web lebih dipahami oleh mesin (“making web more
understandable by machine”). Menurut Tim Berners-Lee (Berners-Lee,
Tim, et.al, 1999):
“The Semantic Web is a Web that includes
documents, or portions of documents, describing explicit relationships,
between things and containing semantic information intended for
automated processing by our machines.”
Dari definisi tersebut, bisa
dipahami bahwa semantic web berkaitan dengan dokumen atau bagian dokumen
yang mendeskripsikan hubungan secara eksplisit serta berisi informasi
semantik (seperti “bekerja pada”, “anak dari”, dan lainlain) yang memang
dimaksudkan untuk diproses oleh mesin. Perlu diketahui bahwa defisini
disini lebih ditekankan pada “bisa dipahami oleh mesin” bukan pada “bisa
dibaca oleh mesin” karena web saat ini pun sebenarnya bisa dibaca oleh
mesin, tetapi nilai semantiknya yang tidak ada.
Semantic Web merupakan suatu
visi dari Tim Berners-Lee untuk membuat web menjadi sumber daya data
yang bermakna. Hal ini bisa diwujudkan dengan menggunakan
infrastruktur yang didefinisikan oleh kelompok kerja di W3C. Seperti
telah diketahui, web saat ini menggunakan HTML sebagai komponen utama.
HTML membuat presentasi serta isi dari web menjadi satu. Hal ini
merupakan kelemahan dari web yang ada saat ini karena hal tersebut
menyebabkan data hanya bisa dipahami oleh manusia dan pada gilirannya
akan menyulitkan presentasi, klasifikasi, pencarian, pembuatan katalog,
serta human reasoning. “Dipahami” disini mengacu pada kemampuan mesin
untuk mendeskripsikan keterkaitan antar data serta representasi
graph dari data tersebut). Pendefinisian data tersebut dilakukan
dengan pembuatan model data RDF. Model data RDF ini bisa digunakan oleh
berbagai API (Application Programming Interface) seperti Jena dari HP,
4Suite dari Fourthought Inc., dan lain-lain. Dengan demikian,
tugas pengembang peranti lunak akan lebih mudah dalam pengelolaan
data.
- SEJARAH SEMANTIC WEB
Semantic web dicetuskan
pertama kali oleh Tim Berners-Lee, James Hendler, dan Ora Lassila,
di majalah Scientific American pada tahun 2001. Sejak itu, Tim
Berners-Lee yang juga merupakan direktur dari W3C membentuk
tim kerja yang membidangi semantic web serta infrastrukturnya pada
tahun 2001. Aktivitas dari tim ini bisa dilihat di http://www.w3.org/2001/sw/.
Tim tersebut merumuskan berbagai infrastruktur untuk
keperluan semantic web, antara lain adalah RDF (Resource Definition
Framework), n3, Ontology, dan lainlain, serta membangun berbagai
software yang diperlukan (IsaViz untuk mengedit RDF, cwm – close
world machine, dan lainlain). Beberapa infrastruktur memang telah
tersedia di W3C, seperti misalnya infrastruktur untuk display berbasis
XML (XHTML, SVG, dan lainlain).
- CONTOH WEB SEMANTIK
Apabila kita mengetik di
pencarian dengan keyword “tanggal berapa indonesia merdeka ?.” maka hasil dari
pencarian tersebut yang keluar adalah “17 Agustus 1945.“ begitu mudah bukan ?
Contoh lain web
semantik adalah :- Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard.
- Google Co-Op yang beralamatkan di http://www.google.com/coop/. Google Co-Op merupakan salah satu service yang disediakan Google dan mulai beroperasi sejak tahun 2006 dan merupakan fungsi search yang ditambahkan di search engine Google dengan penambahan fitur yang lebih luas dan diharapkan Google Co-Op dapat memberikan sesuatu yang tepat yang sedang dicari orang-orang.
- Web Servies yakni teknologi web yang memungkinkan sebuah aplikasi mampu berhubungan dengan aplikasi lainnya melalui protokol HTTP dengan format pesan XML
- CONTOH KASUS UNTUK PEMANFAATAN SEMANTIC WEB
Contoh sederhana adalah
tentang pencarian di web. Penggunaan mesin pencari seperti Google,
Altavista, Yahoo, dan lain-lain hanya mendasarkan pencariannya pada
metadata yang terdapat pada header file HTML. Perhatikan contoh berikut:
Pencarian “Article about
Bambang” akan menghasilkan kemungkinan lain seperti “Article by
Bambang”, “Article from Bambang” karena mesin mesin pencari tersebut
hanya akan melakukan peng-indeks-an kata kunci “Article” dan
“Bambang”. Meskipun sekilas kelihatan sederhana, tetapi pada saat
pencarian, pemakai bisa dipusingkan karena hasil dari pencarian
tersebut bisa mencari ribuan halaman.
Pengembangan yang lebih
berguna lagi ada pada pemanfaatan software agent bersama dengan semantic
web untuk keperluan crawling, generalisasi, kategorisasi, serta
reasoning data. Sebagai contoh, seorang pengembang bisa
mengembangkan suatu software agent yang mengumpulkan data
tentang suatu resource, misalnya tentang “dokter umum yang
berpraktik di yogyakarta”, menemukan atribut “jam praktik”,
membuat perjanjian untuk pemeriksaan, serta memberitahu ke user tentang
rencana periksa ke dokter tersebut.
- INFRASTRUKTUR SEMANTIC WEB
Untuk mempunyai kemampuan
yang revolusioner seperti kasus di atas, tentu saja harus dikembangkan
infrastruktur pendukung.W3C membangun berbagai infrastruktur untuk
keperluan data yang bisa lebih dipahami mesin. Beberapa komponen yang
telah dibangun di antaranya adalah RDF (Resource Description Framework)
serta OWL (Ontology Web Language). Tentu saja komponen utama ini juga
berdasarkan pada komponen lainnya yang telah dibangun oleh W3C yaitu XML
(Extensible Markup Language) serta URI (Uniform Resource Identifier)
maupun HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Membangun suatu semantic
web pada dasarnya merupakan proses untuk mendefinisikan data
agar bisa bermakna dan bisa dipahami oleh mesin.
- KOMPONEN TEKNOLOGI SEMANTIC WEB
Teknologi semantic web
merupakan teknologi yang masih dalam taraf pengembangan. Untuk
mendukung pengembangan ini, W3C menggunakan infrastruktur yang telah
ada (misalnya URI, XML, dan lainlain) serta membentuk berbagai
kelompok kerja untuk pengembangam lebih lanjut. Berbagai komponen
teknologi tersebut akan dibahas di bawah ini.
- URI (Uniform Resource Identifier)
Secara sederhana, bisa
dikatakan bahwa URI merupakan suatu “pengenal” / identifier di web.
String seperti “http”, “ftp”, “news”, merupakan suatu contoh URI.
Pembicaraan mengenai URI ini sangat penting pada teknologi semantic web
karena setiap representasi pengetahuan tentang suatu resource harus
mengidentifikasi lebih dahulu resource tersebut. Semua yang
mempunyai URI bisa dikatakan “berada di web”. Sintaksis dari URI ini
dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) yang
mempublikasikan RFC 2396 untuk spesifikasi umum dari URI. Istilah URI
berbeda dengan istilah URL (Uniform Resource Locator). URL menunjukkan
suatu lokasi dengan menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer
Protocol). Jadi, URL merupakan salah satu bentuk dari URI.
- XML
XML (eXtensible Markup
Language) merupakan suatu standar dari W3C untuk pertukaran
data melalui Internet. XML merupakan bentuk khusus dari SGML (yang
merupakan bahasa untuk mendefinisikan suatu bahasa penanda
markup language) yang memungkinkan siapapun juga untuk
mendefinisikan data yang menjadi isi dari dokumen melalui suatu
definisi tag yang dibuat sendiri. XML ini merupakan suatu
standar yang sifatnya terbuka. Tag yang ada pada
XMLmemungkinkan pengembangan mendefinsikan suatu XML parser dari suatu
peranti pengembangan sehingga dengan menggunakan file XML yang
wellformed, isi dari suatu dokumen bisa dibaca dan dipahami oleh mesin.
Berikut ini adalah contoh dari suatu file XML:
<?xml version=”1.0″ encoding=”UTF-8″?>
<penelitian>
<judul>Teknologi Semantic Web Untuk Pengelolaan Dokumen Ilmiah</judul>
<peneliti>Bambang Purnomosidi D. P.</peneliti>
<tahun>2005</tahun>
<institusi>STMIK AKAKOM</institusi>
</penelitian>
Beberapa bahasa pemrograman saat
ini telah menyertakan fasilitas XML parser ke dalam pustaka
standar. Beberapa diantaranya adalah Python, Java, Pike, dan lain-lain.
- RDF dan Triple
Triple merupakan suatu unsur
pembentuk kalimat, karena suatu kalimat terdiri atas 3 bagian yaitu
subyek, predikat, dan obyek. Contoh kalimat yang berpola triple adalah
Bambang Purnomosidi D. P meneliti semantic web. Jika dipecah menjadi
tiga unsur tersebut, maka kalimat tersebut bisa dibagi menjadi tiga
unsur, yaitu:
Subyek: “Bambang Purnomosidi D. P.”
Predikat: “meneliti”
Obyek: “semantic web”
RDF (Resource
Description Framework) merupakan suatu framework untuk
mendeskripsikan dan saling mempertukarkan data. Inisiatif tentang RDF
ini dimulai oleh Ramanathan V. Guha pada saat bekerja di Apple Computer.
Spesifikasi untuk RDF ini mendapat status Recommendation dari W3C pada
tahun 2004. Elemen dasar dari RDF adalah triple.
RDF merupakan
standar yang ditetapkan oleh W3C untuk
keperluan representasi triple tersebut sehingga dengan menggunakan RDF,
bisa diperoleh suatu isi (contents) yang dipahami mesin, tidak
sekedar bisa dibaca oleh mesin. RDF tersebut bisa
diserialisasikan dalam format XML maupun n3 (notation
3). RDF merupakan bagian yang vital dari RDF karena
kemampuannya untuk merepresentasikan triple ini. Berikut ini
adalah contoh representasi dalam bentuk RDF/XML:
<rdf:RDF
xmlns:dc=”http://purl.org/dc/elements/1.1/”>
<rdf:Description rdf:about=”http://en.wikipedia.org/wiki/Tony_Benn”>
<dc:title>Tony Benn</dc:title>
<dc:publisher>Wikipedia</dc:publisher>
</rdf:Description>
</rdf:RDF>
Perlu diketahui bahwa mesin
(komputer dan peranti pendukungnya) tidak akan bisa memahami apa yang
tertulis disitu, meskipun demikian, bisa dirancang suatu peranti yang
bisa digunakan untuk memahami dan merepresentasikan isi yang ada
pada RDF/XML tersebut karena isi dari RDF/XML merupakan isi yang
terstruktur dan mengandung nilai semantik. W3C menyediakan
software yang bisa digunakan untuk keperluan
penggambaran graf tersebut. Software
tersebut merupakan software bebas. Software tersebut adalah IsaViz dan
dikembangkan dengan menggunakan bahasa Java dan memerlukan library
GraphViz.
- Ontologi
Suatu ontologi
merupakan spesifikasi dari suatu konsepsualisasi (Gruber,
Tom: 2005). Ontologi merupakan suatu deskripsi dari
konsep serta relasi yang mungkin terdapat untuk suatu
hal. Dalam kaitannya dengan web, ontologi ini digunakan
untuk mendeskripsikan suatu resource di web. Ontologi ini penting,
karena dengan menggunakan skema serta ontologi dari suatu
resource, bisa digunakan peranti pengembang untuk
mengembangkan peranti lunak yang memungkinkan
menampilkan arti serta
keterkaitan suatu resource dengan resource lainnya. RDF telah
memungkinkan mendeskripsikan keterkaitan tersebut, sehingga
tinggal mendeskripsikan arti dan kemungkinan keterkaitan dengan resource
lain.
Meskipun sudah terdapat RDF
yang memungkinkan suatu triple untuk bisa disimpan dalam format
digital, tetapi masih terdapat pertanyaan tentang arti dari
triple tersebut. Untuk memahami arti dari isi suatu RDF, diperlukan
suatu ontologi serta skema. Saat ini, W3C telah membentuk
suatu kelompok kerja untuk mengembangkan ontologi untuk
web yang disebut sebagai OWL (Ontology Web Language).
OWL dimaksudkan untuk
memproses isi suatu dokumen, tidak hanya sekedar mempresentasikan isi
tersebut untuk manusia. OWL bisa digunakan untuk
merepresentasikan secara eksplisit arti
dari suatu istilah dalam vocabulary, serta relasi antar istilahistilah
tersebut. Representasi serta saling keterkaitan itulah yang disebut
sebagai ontologi. OWL merupakan revisi dari DAML+OIL. OWL mempunyai 3
sub bahasa, yaitu OWL Lite, OWL DL (Description Logics), serta OWL Full.
– OWL Lite mendukung para pemakai yang terutama memerlukan hirarki klasifikasi, dan kendalakendala sederhana.
– OWL DL mendukung para pemakai yang
menginginkan ekspresi maksimum dan tetap mempertahankan kelengkapan
komputasional (semua kesimpulan dijamin bisa dihitung) dan mampu
diputuskan (semua komputasi akan selesai dalam waktu tertentu).
– OWL Full dimaksudkan untuk pemakai
yang menginginkan ekspresi maksimum dan kebebasan sintaktik RDF tanpa
jaminan komputasional. Sebagai contoh, dalam OWL Full, suatu
kelas bisa diperlakukan secarasimultan sebagai kumpulan
individual dan sebagai individual dengan hak masingmasing.
- Semantic Web dan Intelligent Agent Software
Teknologi semantic web
ini di masa yang akan datang akan semakin berkembang dan
kemungkinan akan bekerja sama dengan software agent untuk
membentuk web yang semakin bisa dipahami oleh mesin dan
memungkinkan intelligent agent software untuk berfungsi sebagai agen
dalam membantu manusia.
Software agent merupakan
suatu aplikasi (entitas) yang berfungsi untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu. Intelligent agent software merupakan aplikasi
yang mempunyai sifat “cerdas” (intelligent), dalam arti mampu memahami
kondisi-kondisi yang terjadi di lingkungan, memutuskan apa yang harus
dikerjakan, tanpa bantuan manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan untuk software agent tersebut. Intelligent software agent ini
juga masih menjadi bahan penelitian dan telah terbentuk berbagai
peranti pengembangan untuk memudahkan pembuatan software ini. Contoh
dari peranti pengembangan tersebut antara lain adalah:
¯ Agent Development Kit
¯ April Agent Platform
¯ Comtec Agent Platform
¯ FIPA OS
¯ JACK Intelligent Agent
REFRENSI :
0 komentar:
Posting Komentar